Yeeii hari yang ditunggu-tunggu sudah tiba, waktunya weekend teman-teman. Sudah terbayang besok mau ajak keluarga atau orang tersayang kemana? Hummm jalan-jalan sekedar refreshing pasti sangat menyenangkan bukan? Apalagi jika refreshing sambil belajar sejarah ke Keraton Surakarta. Teman-teman sudah pernah berkunjung ke sana?
Belum lama ini saya bersama suami dan anak saya pergi ke Keraton Surakarta. Awalnya hanya penasaran kok setiap hari banyak sekali pengunjung yang berdatangan. Akhirnya untuk mengobati rasa penasaran saya masuk ke Keraton Surakarta. Setelah saya parkir, saya agak bingung untuk masuk kedalam. Ternyata untuk masuk ke Keraton Surakarta tidak bisa lewat pintu utama. Kita harus jalan ke barat keraton untuk membeli tiket dan ternyata lewat pintu museum.
Tiket masuk Keraton Surakarta Rp 10.000,00 tiap orang, jika datang rombongan ada potongan sendiri. Begitu kami masuk Keraton Surakarta ini banyak cindera mata yang berjajar di pintu masuk. Anda tinggal pilih jika ingin membeli oleh-oleh untuk kerabat. Namun Anda hanya harus jago menawar, kalau tidak harga akan tinggi. Atau kalau ingin membeli oleh-oleh Anda bisa ke Pasar Klewer yang sudah terkenal murahnya itu.
Banyak ruangan-ruangan yang saya kira itulah keraton, tapi ternyata ruangan-ruangan tersebut adalah museum. Seorang pemandu wisata berkata jika ingin masuk ke Keraton Surakarta harus melepas sandal karena untuk menghormati adat disana. Jika Anda tidak ingin melepas sandal Anda sebaiknya Anda menggunakan sepatu dari rumah heheee... Saya dan suami kebetulan memakai sepatu jadi kita diperbolehkan langsung masuk ke area dalam keraton.
Begitu masuk Keraton Surakarta pemandangan langsung tertuju pada pendapa yang besar dan area pasir yang bersih. Dari luar keraton terasa sangat panas namun setelah masuk sangat sejuk karena banyak pohon yang besar dan rindang. Banyak patung-patung yang menurut saya bergaya Eropa yang dipajang di luar pendapa. Kata pemandu wisatanya patung-patung tersebut hadiah dari Yunani. Sayangnya ornamen seperti lampu-lampu yang terpasang di pendapa ditutup kain-kain kuning. Mungkin agar tidak kotor jadi ditutup kain. Mungkin akan lebih elegan kalau ornamen tersebut tidak ditutupi kain. Selain itu ada juga seperangkat gamenalan di pendapa bagian depan.
Pada saat saya kesana sayangnya tidak bisa bertemu rajanya karena memang rajanya tidak berada di dalam keraton tersebut. Setelah itu saya melanjutkan ke ruang museum. Jangan khawatir sandalnya sudah boleh dipakai, hanya untuk area keraton saja yang tidak boleh memakai sandal. Di museum banyak benda pusaka yang terpajang di sana. Tiap ruang berbeda-beda koleksinya, ada ornamen di dinding yang bercerita tenteng perang, ada senjata-senjata, ada alat transportasi yang digunakan untuk mengangkut raja, dan masih banyak yang lainnya.
Anda bisa mengajak keluarga jalan-jalan sambil belajar tentang sejarah. Tidak ada salahnya sesekali wisata edukasi ke Keraton Surakarta. Sangat baik untuk anak-anak agar mereka bisa mengenal bagian sejarah dari bangsa Indonesia. Selamat berakhir pekan sahabat-sahabat semua.
Belum lama ini saya bersama suami dan anak saya pergi ke Keraton Surakarta. Awalnya hanya penasaran kok setiap hari banyak sekali pengunjung yang berdatangan. Akhirnya untuk mengobati rasa penasaran saya masuk ke Keraton Surakarta. Setelah saya parkir, saya agak bingung untuk masuk kedalam. Ternyata untuk masuk ke Keraton Surakarta tidak bisa lewat pintu utama. Kita harus jalan ke barat keraton untuk membeli tiket dan ternyata lewat pintu museum.
Tiket masuk Keraton Surakarta Rp 10.000,00 tiap orang, jika datang rombongan ada potongan sendiri. Begitu kami masuk Keraton Surakarta ini banyak cindera mata yang berjajar di pintu masuk. Anda tinggal pilih jika ingin membeli oleh-oleh untuk kerabat. Namun Anda hanya harus jago menawar, kalau tidak harga akan tinggi. Atau kalau ingin membeli oleh-oleh Anda bisa ke Pasar Klewer yang sudah terkenal murahnya itu.
Banyak ruangan-ruangan yang saya kira itulah keraton, tapi ternyata ruangan-ruangan tersebut adalah museum. Seorang pemandu wisata berkata jika ingin masuk ke Keraton Surakarta harus melepas sandal karena untuk menghormati adat disana. Jika Anda tidak ingin melepas sandal Anda sebaiknya Anda menggunakan sepatu dari rumah heheee... Saya dan suami kebetulan memakai sepatu jadi kita diperbolehkan langsung masuk ke area dalam keraton.
Begitu masuk Keraton Surakarta pemandangan langsung tertuju pada pendapa yang besar dan area pasir yang bersih. Dari luar keraton terasa sangat panas namun setelah masuk sangat sejuk karena banyak pohon yang besar dan rindang. Banyak patung-patung yang menurut saya bergaya Eropa yang dipajang di luar pendapa. Kata pemandu wisatanya patung-patung tersebut hadiah dari Yunani. Sayangnya ornamen seperti lampu-lampu yang terpasang di pendapa ditutup kain-kain kuning. Mungkin agar tidak kotor jadi ditutup kain. Mungkin akan lebih elegan kalau ornamen tersebut tidak ditutupi kain. Selain itu ada juga seperangkat gamenalan di pendapa bagian depan.
Pada saat saya kesana sayangnya tidak bisa bertemu rajanya karena memang rajanya tidak berada di dalam keraton tersebut. Setelah itu saya melanjutkan ke ruang museum. Jangan khawatir sandalnya sudah boleh dipakai, hanya untuk area keraton saja yang tidak boleh memakai sandal. Di museum banyak benda pusaka yang terpajang di sana. Tiap ruang berbeda-beda koleksinya, ada ornamen di dinding yang bercerita tenteng perang, ada senjata-senjata, ada alat transportasi yang digunakan untuk mengangkut raja, dan masih banyak yang lainnya.
Anda bisa mengajak keluarga jalan-jalan sambil belajar tentang sejarah. Tidak ada salahnya sesekali wisata edukasi ke Keraton Surakarta. Sangat baik untuk anak-anak agar mereka bisa mengenal bagian sejarah dari bangsa Indonesia. Selamat berakhir pekan sahabat-sahabat semua.
Comments
Post a Comment